SELAMAT DATANG DI BLOG INDAHNYA BERBAGI... Blog ini dibuat sebagai sarana berbagi informasi dari kami kepada pembaca. Terima kasih atas kunjungannya.

Popular Post Minggu Ini

Rabu, 28 November 2012

Nenek Sarniti

-->
Rabu, 2 Agustus 2012
Kisah sepasang  tua renta di tepian  pantai laut selatan, tepatnya di Kampung Warunggunung Desa Panjaungan Kecamatan Cihara Kabupaten Lebak.  Hidup seorang nenek tua bernama Sarniti bersama suami kekasih hidupnya bernama Suparman.  Suparman sang suami sudah belasan tahun sakit terkena gangguan jiwa dalam kurun waktu sekitar 14 tahun pernikahan mereka yang tidak dikaruniai anak itu. Mereka hidup dalam sebuah gubug reot berukuran 1,5 x 2,5  m menumpang di sebuah kebun milik orang lain sudah sejak Sembilan tahun yang lalu.  Jangankan penerangan listrik, lampu minyak juga tidak pernah mereka gunakan.  Gubug dan sekitar rumahnya bisa sedikit nampak dimalam hari apabila ada sinar bulan menembus celah-celah pepohonan dan lubang-lubang dinding serta atap yang pasti bocor ketika hujan tiba.

Dalam keterbatasan sang suami yang tidak mampu melakukan tugasnya sebagai seorang suami, Ibu Sarniti berusaha untuk tetap hidup dengan cara mencari rumput laut di dekat tempat tinggalnya.  Dalam dua hari ibu tua berusia 60 an tahun itu memperoleh sekitar 14 mangkuk kecil rumput laut yang bisa ia jual dengan harga Rp1.000,- per mangkuk. Baginya berkah yang sangat luar biasa apabila musim panen padi tiba, karena beliau bisa ikut buruh memanen padi disela-sela kesibukannya mencari rumput laut.  Selain itu beliau bisa mengais sisa-sisa butiran gabah yang terkadang jatuh bercampur tanah ketika memanen.

Pada hari rabu tanggal 1 Agustus 2012 saya sampaikan kisah ini pada seorang teman yang kebetulan seorang yang gemar menulis yaitu Bapak Iskandar Zulkarnain, berharap ada yang bisa kami lakukan untuk membantu Ibu Sarniti.  Ketika mendengar cerita saya beliau lantas mengajak saya mengunjungi Ibu Sarniti yang saya maksud, untuk mengumpulkan data sebagai bahan tulisan. Dan Alhamdulillah beliau kemudian menulis kisah ini di Kompasiana.com dengan judul “Ibu Sarniti, Indikator Ramadhan Kita.”   Tidak ada maksud apapun dari kami berdua kecuali hanya ingin mengabarkan pada masyarakat luas bahwa cerita ini adalah kisah nyata di depan kita, mereka butuh bantuan, dan bantuan itu akan lebih baik bila kita lakukan bersama-sama.  

Untuk anda yang tergerak hatinya untuk mendapat “tiket ke surga” dibulan Ramadhan ini dengan cara membantu Ibu Sarniti bisa datang langsung ke tempat tinggal beliau di alamat di atas atau menghubungi kami.  Atau kita bisa diskusikan terlebih dahulu diforum ini kira-kira bantuan apa dan bagaimana yang terbaik untuk beliau serta mewujudkannya.  
Ayo berlomba…… Tiket ke Surga… tidak terbatas seperti tiket pesawat atau kereta api..
Agus Setiawan