SELAMAT DATANG DI BLOG INDAHNYA BERBAGI... Blog ini dibuat sebagai sarana berbagi informasi dari kami kepada pembaca. Terima kasih atas kunjungannya.

Popular Post Minggu Ini

Senin, 17 Desember 2012

Motivasi Ala PNPM Mandiri Perdesaan (Sebuah Analisa)



Lebak, 16 Desember 2012

Motivasi, merupakan suatu kata yang sangat erat kaitannya dengan kinerja seseorang dalam melakukan pekerjaannya.  Jika ditanya satu persatu, banyak pelaku PNPM-MP dalam melakukan kegiatannya memiliki motivasi sendiri-sendiri, ada yang karena uang (mencukupi kebutuhan keluarga), ada yang karena ingin pujian, ada yang karena iseng atau mengisi waktu luang, ada yang karena pengabdian, dan sebagainya (tentu sesuai masing-masing kebutuhan dasar mereka).

Bagaimana Sejarah dan Prinsip Motivasi?

Sebelum sekitar tahun 1900 an, orang masih menganggap bahwa manusia tidak perlu dimotivasi, sehingga pada jaman itu, munculah kerja paksa dimana-mana.  Orang dianggap akan melakukan sesuatu kalau harus dicambuk, diancam, ditakut-takuti untuk dibunuh, dan sebagainya.  Tentu semua sepakat apabila metode ini tidak bisa lagi digunakan pada zaman sekarang.

Setelah sekitar tahun 1900 an itu Frederick W. Taylor menemukan Scientific Management. Yaitu metode mengukur dan mengontrol pekerjaan yang dilakukan sesuai standar.  Orang akan termotivasi untuk melakukan pekerjaanya dengan lebih baik, agar sesuai standar yang telah ditentukan. 

Pada tahun 1958, Douglas MacGregor menciptakan Teori X dan Teori Y dalam bukunya yang berjudul The Human Side of Enterprise.  Dalam teori ini, Rewards and Punishment digunakan sebagai alat memotivasi.  Orang yang melakukan pekerjaannya dengan baik akan diberikan rewards atau penghargaan (dapat berupa gaji, bonus, piagam penghargaan, pujian, dll) dan orang yang tidak melakukan pekerjaannya dengan baik akan diberikan punishment atau hukuman.  Metode motivasi ini masih digunakan sampai sekarang dibeberapa sektor pekerjaan dan organisasi.

Namun ternyata katanya metode ini dapat menjadi boomerang. Berikut ini tujuh macam kegagalan yang dapat diakibatkan metode ini yaitu:
1.       Dapat memadamkan motivasi internal
2.       Dapat menurunkan kinerja
3.       Dapat mematikan kreativitas
4.       Bisa mengesampingkan kelakuan baik
5.       Bisa mendorong penipuan atau pelanggaran kode etik
6.       Bisa menjadi madatan reward
7.       Mendorong pemikiran jangka pendek

Bagaimana Motivasi di PNPM Mandiri Perdesaan..?

Pada jaman sekarang, orang memandang motivasi harus berasal dari dalam dirinya sendiri atau disebutnya motivasi intrinsic.  Motivasi secara Intrinsik inilah yang oleh PNPM Mandiri Perdesaan dilakukan untuk memotivasi para Fasilitatornya.  Bahwa Fasilitator PNPM-MP baik ditingkat provinsi, kabupaten, maupun kecamatan, dan desa,  harus memiliki motivasi dari dalam dirinya sendiri. 

Yang mendorong terjadinya motivasi intrinsik diklasifikasikan dalam tiga macam yaitu: Autonomy (Otonomi), Mastery (Keahlian), dan Purpose (Tujuan).  

Autonomy adalah hal yang paling penting dalam mendorong motivasi intrinsik.  Semakin memiliki otonomi, maka diharapkan fasilitator semakin merasa termotivasi. 
·         Fasilitator dapat menentukan sendiri kapan akan bekerja, untuk berapa lama, pada hari apa, dan sebagainya. 
·         Fasilitator dapat menentukan teknik atau metode yang dianggap paling tepat untuk menyelesaikan pekerjaan.
·         Fasilitator dapat menentukan kegiatan mana yang akan dikerjakan terlebih dahalu.
·         Fasilitator dapat memilih siapa orang yang menjadi teman kerjanya.

Mastery adalah faktor pendorong motivasi intrinsik  yang kedua.  Orang yang merasa sudah dalam proses menjadi tenaga ahli yang dihargai dan yang terhormat, pasti akan banyak belajar dan banyak mencari pengalaman yang terproses.  Sehingga dalam hal ini semakin ahli seseorang, maka ia akan semakin menjaga kualitas pekerjannya.  Oleh sebab itu banyak dilakukan pelatihan-pelatihan untuk fasilitator, dalam rangka meningkatkan kapasitas dan keahlian pendampingan.    

Purpose adalah faktor pendorong motivasi intrinsic yang ketiga.  Orang yang memiliki tujuan hidup yang lebih besar, dari tujuannya untuk kepentingan dirinya sendiri, akan memiliki motivasi yang sangat besar dalam melakukan pekerjaannya dalam mencapai tujuan itu.  Teori ini sejalan dengan teori kebutuhan dasar manusia. Bahwa kebutuhan dasar manusia yang tidak pernah terpuaskan adalah penghargaan.  Orang akan semakin termotivasi untuk bekerja lebih baik karena untuk mencapai tujuannya yaitu merasa dihargai oleh semua orang.

Walaupun nampaknya menurut saya, di PNPM-MP saat ini lebih tepat jika dikatagorikan menganut gabungan dari tiga metode-metode di atas, yaitu 1. metode Scientific Management yaitu mengontrol pekerjaan sesuai standard (misalnya, jika alur tahapan tidak dilaksanakan fasilitator dapat terkena sanksi karena dianggap salah tidak sesuai standar); 2. metode Rewards and Punishment yaitu penghargaan dan hukuman (misalnya, jika fasilitator bekerja dengan baik evkinnya bagus, dan yang melanggar SOP, misalnya tidak tinggal dilokasi tugas, maka mendapat Surat Peringatan, dsb); 3. Metode motivasi intrinsic (misalnya, fasilitator merencanakan sendiri pekerjaannya untuk satu bulan kedepan).

Namun menurut saya, apapun metode motivasi yang digunakan, akan sangat efektif apabila semua orang pada jenjang, dari nasional, provinsi, kabupaten, dan kecamatan, sampai desa, memahami teori tentang manusia, sifat, dan kebutuhan dasarnya.  Jika tidak, maka tentu motivasi yang diharapkan kurang dapat  terwujud dengan baik. Contoh: Apabila dalam sebuah kunjungan dari provinsi ke kecamatan menyatakan bahwa waktu bekerja yang telah dilakukan fasilitator tidak optimal (tanpa melihat kondisi eksternal seperti topografi wilayah, kultur masyarakat, dsb), atau menyatakan bahwa tekhnik/metode yang digunakan oleh fasilitator tidak tepat dan tidak maksimal (juga tanpa memikirkan kondisi eksternal seperti topografi wilayah, kultur masyarakat, dsb), dan sebagainya dengan bahasa yang kurang tepat.  Tentu dengan serta merta ini bisa membunuh motivasi fasilitator kecamatan tadi (meskipun pada kasus tertentu bisa sebaliknya, tergantung orangnya), karena ini melawan teori sifat dan kebutuhan dasar manusia. Yaitu bahwa kebutuhan dasar manusia yang tidak pernah terpuaskan adalah “penghargaan” dan penghargaan disini bukan uang, melainkan rasa dihargai.

Tidak ada komentar: