Lebak, 18 Desember 2012
Belakangan, ada sesuatu yang membuat pemberi dana dalam
program PNPM Mandiri Perdesaan menjadi sedikit galau. Kata orang, ini disebabkan karena salah satu
kegiatan dalam program ini, yang namanya simpan pinjam perempuan atau sering
disebut SPP, terjadi banyak kemacetan akibat penyelewengan. Padahal kegiatan SPP ini sangat diharapkan
oleh pemerintah untuk menjadi salah satu pendorong pengentasan kemiskinan.
Namun meskipun demikian, pola utama penyelesaian masalah
dalam PNPM Mandiri Perdesaan, diarahkan pada penanganan masalah berbasis masyarakat dan berbasis Fasilitator. Sedangkan pola penanganan masalah secara hukum
positif, merupakan sebuah pilihan penanganan, apabila penanganan dengan dua cara tersebut tidak
mampu menyelesaikan masalah.
Lalu bagaimana caranya, atau apa saja yang harus kita
lakukan sebagai fasilitator, jika di kecamatan tempat kita bertugas banyak
penyelewengan SPP..? dalam tulisan ini, saya akan mencoba menguraikan dengan
cara pandang saya sendiri dan dalam perspektif masyarakat di Kabupaten Lebak.
- Pahami tentang ilmu manusia (bahwa setiap manusia butuh dihargai, bahwa setiap manusia punya kemampuan berbeda-beda, dsb), berlatih untuk lebih banyak mendengar ketimbang berbicara, berlatih memahami orang lain, dan tegas dalam bersikap, merupakan modal yang sangat besar pengaruhnya ketika kita terjun di dunia pemberdayaan, dan menghadapi masalah-masalah seperti ini.
- Jangan tinggal di lokasi tugas. Tinggal di lokasi tugas, memungkinkan kita menjadi sangat dekat dengan masyarakat, yang mungkin salah satunya adalah bagian dari pelaku. Kedekatan emosional dapat memengaruhi ketegasan kita dalam bertindak. Tinggal di lokasi tugas, akan sangat beresiko bagi keselamatan kita, bila pelaku adalah orang yang sangat agresif. Tinggalah di luar lokasi tugas, tetapi mobilisasi masih terjangkau tidak lebih dari satu jam perjalanan, sebab perjalanan di atas satu jam dapat menguras energy dan konsentrasi dalam memfasilitasi. (Sayangnya ini melanggar SOP dalam kontrak kerja Fasilitator, yaitu bahwa fasilitator harus tinggal di lokasi tugas, mungkin karena ketika aturan ini dibuat, mereka tidak memikirkan hal-hal semacam ini. Tetapkan tekat bahwa ini demi masyarakat agar tujuan program dapat tercapai dengan lebih baik).
- Sosialisasi secara terus menerus kepada masyarakat, bahwa penyelewengan dapat merugikan masyarakat luas. Berikan contoh-contoh nyata agar masyarakat lebih mudah memahami, dan lakukan ini pada setiap kesempatan, tidak hanya dalam rapat. Langkah ini butuh waktu, sebab merubah cara berfikir seseorang tidaklah mudah. Gunakan metode yang bervariatif, sebab kemampuan orang menerima pesan berbeda antara satu dengan lainnya. Ingat, jangan buat jarak antara kita dengan masyarakat. Dalam teori komunikasi, bahkan model baju kita yang dimata masyarakat aneh dan tidak umum, dapat menciptakan jarak sehingga apa yang kita sampaikan menjadi tidak mudah diterima.
- Cari dan petakkan orang-orang yang bisa dipercaya dan dianggap tidak ikut terlibat dalam penyelewengan, berpengaruh di masyarakat, punya sikap tegas, serta mampu dilatih melaksanakan system investigasi dan penanganan masalah yang akan kita lakuan. Langkah ini membutuhkan kecermatan, jadi jangan terburu-buru, tapi tetap harus punya target. Kendala langkah ini adalah terbatasnya SDM. Hati-hati jangan mudah tersinggung, jika karena kendala ini, ada yang menyatakan bahwa anda tidak maksimal dalam memfasilitasi, maksudnya jangan lantas semangat membantu masyarakat jadi menurun.
- Buat sebuah system investigasi dan penanganan masalah sesuai kondisi wilayah, sesuai karakter masyarakat, dan sesuai kemampuan tim investigasi dan penanganan masalah yang kita bentuk. System bisa dibuat sesederhana mungkin agar mudah dilakukan, misalnya dengan format-format pengisian data di UPK, di pengurus kelompok, dan di anggota. Sebab berbicara investigasi berarti berbicara fakta dan data.
- Bentuk tim dari orang-orang yang sudah kita petakkan tadi di poin 4, lalu latih agar mereka memahami dan mampu melakukan system yang sudah kita bentuk. Proses melatih dapat dilakukan kapan saja, tidak harus dalam forum pelatihan, bahkan disela-sela obrolan, kita dapat memasukkan pemahaman-pemahaman dan contoh-contoh kasus. Sebab yang kita inginkan tidak hanya kemampuan mengisi dan mencari data, akan tetapi kemampuan memahami dan menganalisa kasus. Proses ini juga sebaiknya dilakukan secara terus-menerus. Seperti halnya dalam langkah sosialisasi, orang akan lebih mudah menerima informasi yang kita sampaikan apabila mereka merasa sejajar dengan kita, mereka menganggap kita adalah bagian dari mereka. Satu hal yang terpenting, selalu berikan penghargaan dan pujian yang tulus, kepada mereka yang telah bersedia bergabung dalam tim yang bertujuan untuk membantu masyarakat ini.
- Beri contoh. Ketika memulai investigasi, kita harus melakukannya lebih dulu. Ini bertujuan memberi contoh kepada tim. Biasanya orang akan melakukan apa yang pertama kali direferensikan kepadanya. Ketika bayi belajar bicara, ia akan ucapkan apa yang pertama kali didengarnya. Pada awal investigasi, tim akan melihat cara kita menginvestigasi, dan tanpa mereka sadari, yang kita lakukan akan ditirunya. Dalam hal ini kita harus benar-benar melakukannya dengan sebaik mungkin.
Langkah-langkah investigasi dapat
dimulai dengan mencari data di UPK sebagai pusat kegiatan, kemudian di pengurus
kelompok, lalu di anggota kelompok. Secara sederhana dapat diketahui, jika
bukti/data jumlah pembayaran dari pengurus kelompok lebih besar dari data di
UPK, berarti terdapat indikasi penyelewengan dana setoran di UPK/oleh pengurus
UPK. Jika bukti/data jumlah setoran di
anggota kelompok lebih besar dari data jumlah yang disetorkan ke UPK, maka
terdapat indikasi penyelewengan oleh pengurus kelompok. Jika terdapat indikasi-indikasi penyelewengan
semacam ini, lakukan konfrontasi/dikonfrontir antar pihat-pihak terkait, sampai
ada pengakuan, dan dilanjutkan dengan surat pernyataan.
- Berikan kepercayaan kepada tim untuk melakukan tugasnya, ingat, kita adalah fasilitator. Berikan saran bila dibutuhkan, beri dorongan semangat melalui perhatian dan pujian yang tulus kepada tim.
- Selalu berkoordinasi dengan Faskab, camat, PJOK, dan semua pihak yang seharusnya turut bertanggungjawab dalam penyelesaian masalah.
- Dorong agar pihak-pihak yang telah menyatakan pengakuan penyelewengan dapat segera mengembalikan dana yang diselewengkan dengan cara yang manusiawi. Ingat, kita adalah fasilitator, bukan penegak hukum. Libatkan pihak-pihak, atau tokoh masyarakat yang dianggap berpengaruh dan disegani oleh pelaku.
- Berdoa, agar Alloh SWT., selalu memberikan kemudahan, kekuatan, dan perlindungan kepada kita dalam menjalankan tugas.
Hanya Alloh SWT, yang maha sempurna dan pemberi jalan bagi
hamba-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar